Time flies so fast. Waktu berlalu begitu cepat.
Tak terasa, sudah hampir 100 hari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Sepanjang 1 pekan ke depan ini, dua momen penting untuk Kapolri Listyo. Pertama, Kapolri akan berulangtahun ke 52 pada hari Rabu 5 Mei 2021. Kedua, 100 Hari Jenderal Listyo menjabat sebagai Kapolri akan jatuh pada hari Jumat 7 Mei 2021.
Pertanyaannya, apa saja yang telah dilakukan Listyo dalam 100 hari pertama sebagai Kapolri?
Sangat amat banyak yang dilakukan Kapolri dalam 100 hari pertamanya. Ia bersilahturahmi dengan pimpinan institusi lain, dan ke Ormas Ormas Keagamaan.
Kapolri juga sudah berkunjung ke banyak provinsi di tanah air, sebagian besar kunjungan-kunjungan itu bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Kapolri sudah berkunjung ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, NTT, NTB, Sulut, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Papua, Sumut dan Sumsel.
Selain meninjau pelaksanaan vaksinasi nasional, baik untuk TNI, Polri dan anggota masyarakat.
Kapolri juga aktif mengkampanyekan pentingnya 5 M dalam setiap kunjungannya ke setiap daerah. Mantan Kabareskrim Polri ini terus gigih mengingatkan personel Polri/TNI untuk menerapkan protokol kesehatan 5M meski sudah mendapat vaksinasi Covid-19.
Protokol kesehatan 5M yang Kapolri maksudkan, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabu, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Di setiap kunjungannya ke Polda Polda, Kapolri tak cuma sebatas meresmikan sarana dan prasarana di masing masing Polda yang didatanginya. Ia selalu datang untuk memberikan penghargaan kepada anggota anggota Polri yang berprestasi dan berdedikasi tinggi di setiap Polda yang dikunjunginya.
Bom Makassar Dan Pengamanan Paskah
Dalam 100 hari pertama tugasnya sebagai Kapolri, sebuah tragedi terjadi Makassar pada hari Minggu 28 Maret 2021.
Sebuah bom high explosive meledak didepan Gereja Katedral Makassar, bertepatan dengan Hari Besar Keagamaan di Gereja Katolik yaitu Perayaan Minggu Palma.
Bom meledak pada pagi menjelang siang hari. Petang harinya, Jenderal Listyo beserta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sudah berada di Makassar. Selain meninjau TKP ledakan bom, Panglima dan Kapolri juga langsung membesuk para korban.
Untuk mengapresiasi jasa dan keberanian Cosmas petugas sekuriti di Gereja Katedral Makassar yang menghadang pasutri bomber, Kapolri menawarkan putra Cosmas untuk masuk menjadi anggota Kepolisian.
Dan selama sepekan ke depannya, khususnya para perayaan Kamis Putih, Jumat Agung dan Paskah, Kapolri bersafari mengunjungi gereja-gereja di Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur dan DKI Jakarta.
Tapi tak hanya gereja yang dikunjungi, saat berada di Sulawesi Utara Kapolri juga menghadiri acara pembukaan Tanwir I Pemuda Muhammadiyah pada hari Jumat (2/4).
Kemudian di setiap provinsi yang ia datangi, Kapolri selalu meluangkan waktu untuk mengunjungi pimpinan Ormas Islam yang ada di daerah tersebut.
Saat berkunjung ke Jogja, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. Pertemuan ini membahas sejumlah topik, dari peran Muhammadiyah di Indonesia hingga upaya Polri dalam menyeleksi laporan dari warga. Pertemuan tersebut digelar di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Jumat (19/2).
Di Bandung misalnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengunjungi pimpinan Persatuan Islam (Persis) pada hari Selasa (16/3).
Dalam pertemuan tersebut, Kapolri bersama PP Persis membahas terkait penanganan pandemi Covid-19 di lingkungan keagamaan serta membahas keamanan dan ketertiban masyarakat di lingkungan Persis. Kapolri pun selalu berusaha untuk hadiri jika mendapat undangan dari Pondok Pesantren.
Salah satunya adalah saat Kapolri diundang untuk meresmikan bangunan baru Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Tajul Falah di Lebak, Banten pada hari Sabtu (10/4).
Saat meresmikan Pondok Pesantren Salafiyah Tajul Falah, Kapolri Listyo mengingatkan masyarakat agar tidak mudah dipecah belah. Listyo mengingatkan juga tentang pentingnya kebersamaan dalam menjadikan Indonesia lebih unggul dibanding negara lain.
“Tujuan nasional kita mewujudkan masyarakat adil dan makmur itu adalah tugas kita bersama yang dulu itu diwariskan pendiri bangsa. Itu yang harus kita ingat,” ujar Listyo saat meresmikan Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Tajul Falah di Lebak, Banten.
Mantan Kabareskrim Polri itupun menambahkan, tantangan terkini bagi Indonesia adalah Covid-19. Untuk itu, dia menyerukan agar semua pihak bersatu agar segera keluar dari masalah pandemi Covid-19.
Mendirikan 84 Polsek Baru
Menjelang 100 hari tugasnya sebagai Kapolri, satu kebijakan yang dibuat Listyo adalah pemekaran organisasi Polri berupa pembentukan Polsek baru.
Kapolri bakal menambah 84 polsek baru di wilayah Indonesia dalam waktu dekat. Pendirian polsek baru ini merupakan bagian dari program kerja yang direncanakan Listyo dalam kebijakan transformasi organisasi.
Penanggung jawab 01 program prioritas Kapolri Irjen RZ Panca Putra mengatakan, sudah ada keputusan dari 23 polda untuk membentuk 84 polsek.
“Pak Kapolri telah menerima surat laporan dari 23 polda dimaksud,” kata Panca Putra dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/4).
Panca memaparkan, wilayah hukum terbanyak yang akan membangun polsek baru ialah Lampung sebanyak 12 polsek, Sulawesi Tenggara sebanyak 9 polsek, Jawa Barat dan Jawa Timur masing-masing 7 polsek. Selain empat daerah tersebut, di wilayah lainnya akan dibangun satu sampai lima polsek.
Meresmikan 4 Aplikasi Online
Dalam 100 hari kerjanya, beberapa aplikasi juga telah diresmikan Kapolri, yaitu:
1. Aplikasi DUMAS
Kapolri Jenderal Listyo meresmikan aplikasi Pengaduan Masyarakat (Dumas) Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) pada hari Rabu 24 Februari 2021, untuk mewujudkan transparansi dan penanganan keluhan bagi masyarakat luas.
Peluncuran aplikasi Dumas Presisi tersebut dilakukan saat kegiatan Rakerwas Itwasum Polri Tahun Anggaran 2021 di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 24 Februari 2021.
“Maksimalkan aplikasi ‘Dumas Presisi’ dan sosialisasikan kepada masyarakat karena aplikasi ini merupakan wujud handling complain dan transparansi Polri dalam membentuk sistem pengawasan oleh masyarakat dengan cepat, mudah, dan terukur,” kata Listyo saat meresmikan aplikasi Dumas.
2. Aplikasi SINAR
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresmikan aplikasi SINAR (SIM Presisi Nasional). Kehadiran aplikasi SIM online ini perwujudan dari janjinya saat fit and proper test dengan melaksanakan transformasi Presisi yakni kelembagaan, operasional, pelayanan publik dan pengawasan.
“Polri harus mengikuti strategi perkembagan teknologi dan adanya pandemi Covid-19,” kata Listyo di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa, 13 April 2021.
Mantan Kabareskrim Polri ini menuturkan, dengan kehadiran SIM online ini dapat memberikan pelayanan kepolisian yang humanis dan menghindari kontak antara petugas dan masyarakat untuk menghilangkan penyalahgunaan wewenang.
“Sudah saatnya Polri menampilkan polisi lalu lintas (polantas) yang berwibawa dan disegani masyarakat tanpa menggunakan senjata,” lanjut Listyo.
Listyo pun mengapresiasi jajaran Korlantas Polri yang sekali lagi membuktikan penerapan teknologi dalam pelayanan masyarakat setelah adanya ETLE.
3. Aplikasi PROPAM PRESISI
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meluncurkan aplikasi “Propam Presisi” pada hari Selasa 13 April 2021, yang bertujuan untuk melayani pengaduan masyarakat terkait kinerja anggota polisi secara online.
Saat meresmikan Aplikasi Propam Presiso, Listyo mengatakan bahwa hadirnya aplikasi Propam Presisi ini agar kerja polisi dapat diawasi tidak hanya secara internal, tetapi juga secara eksternal. Sebab, menurutnya, saat ini merupakan era keterbukaan.
“Saat ini bukan saatnya kita untuk menutup-nutupi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di internal Polri, yang ada di organisasi Polri,” kata Listyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/4).
Listyo menegaskan, keterbukaan ini penting untuk mengetahui secara utuh mengenai pendapat publik mengenai Polri. Dengan demikan, Polri dapat berbenah diri.
“Dengan mengetahui potret secara benar, tentunya kita bisa memperbaiki apa yang masih menjadi kekuarangan, apa yang harus diperbaiki,” ujar Listyo ketika meresmikan aplikasi Propam Presisi.
4. Aplikasi SP2HP Online
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melaunching SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan) dan e-PPNS berbasis online di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/4/2021).
SP2HP merupakan bentuk jaminan akuntabilitas dan transparansi penyelidikan/ penyidikan. “Diharapkan dengan adanya aplikasi SP2HP online, tidak ada lagi sumbatan komunikasi atau informasi,” kata Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
SP2HP ialah layanan kepolisian yang memberikan informasi kepada masyarakat sampai sejauh mana perkembangan perkara yang ditangani.
Listyo Sigit mengatakan, bahwa SP2HP online untuk membantu masyarakat atau pelapor bisa mendapatkan nomor ponsel penyidik berikut atasannya. Dengan begitu, pelapor bisa melakukan komunikasi dan menanyakan langsung jika perkaranya jalan ditempat.
“Masyarakat akan mengetahui batasan waktu penanganan suatu perkara sehingga masyarakat mendapatkan kepastian hukum,” ujarnya.
Posko Presisi
Lalu untuk memantau dan mengukur kinerja jajaran Polda hingga tingkat polsek dalam menjalankan program transformasi Polri, yakni Presisi atau Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan, sebuah Posko pun telah didirikan.
Posko Presisi tersebut terdapat di lantai 3 Gedung Bareskim Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Ruangan yang semula kosong ini disulap modern layaknya command center, lengkap dengan layar pemantau, ruang dan alat kerja, ruang rapat serta sarana dan prasarana pendukung yang dibutuhkan.
Posko ini sudah terbentuk dan mulai beroperasi di hari ke-33 Listyo menjabat sebagai Kapolri.
Listyo dalam penjelasannya mengenai program Presisi menyatakan, dalam program ini ditekankan pentingnya kemampuan pendekatan predictive policing atau pemolisian prediktif. Dengan begitu, Polri mampu menakar tingkat gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) melalui analisis berdasarkan pengetahuan, data, dan metode yang tepat sehingga dapat dicegah sedini mungkin.
Meresmikan Polri TV Dan Radio
Didalam 100 hari pertama tugasnya sebagai Kapolri, terobosan lain yang dilakukan Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah meresmikan TV dan Radio Polri pada hari Senin 12 April 2021.
Peresmian Polri TV dan Radio dilaksanakan di Gedung Divisi Humas Polri, Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan. Peluncuran Polri TV dan Radio sebagai bagian dari upaya Polri untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat melalui strategi komunikasi publik.
“Harapan saya dengan kita launching TV dan Radio Polri ini tentunya kita bisa memberikan edukasi, informasi terkait dengan pelayanan kepolisian yang saat ini terus kita kembangkan. Tentunya hal itu membutuhkan sosialisasi,” ujar Kapolri Listyo dalam sambutannya ketika itu.
Listyo juga berharap dengan hadirnya Polri TV dan Radio akan mampu menginformasikan kehadiran polisi sepanjang waktu. Dengan demikian, nantinya akan muncul interaksi antara Polri dengan masyarakat.
Di samping itu, yang paling penting Polri TV dan Radio bisa memberikan informasi terkait tren gangguan Kamtibmas, serta tips untuk menghadapi masalah Kamtibmas. Harapannya masyarakat memiliki daya cegah dan tangkal terhadap persoalan gangguan Kamtibmas.
“Sehingga persoalan-persoalan di tengah masyarakat akan lebih mudah dipecahkan oleh personel polri di lapangan,” kata Listyo.
Ketegasan Kapolri Terhadap Narkoba
Dari awal sejak menjalani fit and proper test di hadapan Komisi III DPR, Listyo menjanjikan tindakan tegas untuk siapa saja anggota Polri yang terlibat narkoba.
Saat Kapolsek Astanaanyar Komisaris Yuni Purwanti Kusuma Dewi dan 11 anggotanya kedapatan pesta narkoba pada bulan Februari lalu, Kapolri langsung mengambil tindakan tegas terhadap mereka.
Kemudian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerbitkan 11 perintah untuk para kepala kepolisian daerah perihal narkoba.
Perintah itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/831/II/HUK.7.1./2021 tertanggal 19 Februari 2021 itu diteken Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.
Ada 11 perintah yang dikeluarkan. Seluruh kapolda juga diperintahkan melakukan operasi tes urine terhadap seluruh anggota. Selain itu, melalukan pemetaan dan penyelidikan terhadap anggota yang terindikasi terlibat penyalahgunaan narkoba.
“Melakukan penguatan giat terhadap dampak negatif dan bahaya narkotika,” isi salah satu poin dalam surat telegram.
Lalu, memberikan pembinaan secara berjenjang terhadap anggota yang terindikasi sebagai korban serta memperketat kedisplinan internal, memperkuat aspek pengawasan internal, dan melakukan pembinaan.
“Yang dilakukan oleh atasan langsung maupun rekan kerja dalam upaya pencegahan dini penyalahgunaan narkoba terhadap anggota yang mulai berperilaku negatif, seperti malas apel, kinerja menurun, tidak memperhatikan penampilan, menutup diri, emosional, dan terjadi konflik rumah tangga,” bunyi poin berikutnya.
Kemudian, meningkatkan koordinasi antarfungsi reserse narkoba dan memberikan penghargaan kepada anggota yang berhasil mengungkap jaringan narkoba. Namun, anggota yang terlibat wajib diberikan hukuman berupa pemecatan tidak dengan hormat dan pemidanaan tanpa toleransi.
Perintah untuk menindas tegas jaringan narkoka diulangi dan ditekankan kembali oleh Kapolri pekan lalu. Kapolri Listyo kembali memerintahkan seluruh anggota untuk menindak tegas para pelaku penyeludupan dan penggunaan narkoba di Indonesia.
“Saya selaku pimpinan Polri menekankan kepada seluruh anggota untuk terus tindak tegas terhadap para pelaku narkoba, tidak ada toleransi bagi para pengguna ataupun pelaku utamanya,” kata Listyo di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Rabu (28/4).
Listyo menyampaikan penindakan tegas juga berlaku terhadap anggota Polri yang diduga terlibat dalam penggunaan maupun peredaran narkoba.
“Anggota kalau kedapatan menjadi pengguna atau terlibat langsung maka berikan tindakan tegas dan usut tuntas sampai ke akar-akarnya,” jelas Kapolri.
Menutup tulisan ini, 100 hari pertama yang Jenderal Listyo Sigit Prabowo dilewatinya dengan melakukan begitu banyak terobosan dalam pekerjaan-pekerjaan kepolisian.
Sinergitas antara TNI-Polri pun semakin meningkat dan luar biasa menjadi sangat amat baik di era kepemimpinan Listyo sebagai Kapolri. Kapolri dan Panglima TNI cepat bergerak dan langsung mengunjungi lokasi-lokasi bencana yang terjadi dalam beberapa bulan ini di sejumlah daerah di tanah air.
Di Sulawesi Barat dan di Nusa Tenggara Timur contohnya. Juga saat KRI Nanggala 402 tenggelam di Selat Bali pada akhir April, Jenderal Listyo mengerahkan bantuan maksimal yang bisa diberikan dan dilakukan Polri.
Dan Kapolri tak beranjak dari sisi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahkanto dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono.
Selama 4 hari misi pencarian dilakukan, Kapolri setia mendampingi Panglima TNI dan KSAL di Bali, hingga akhirnya Panglima TNI menyatakan bahwa KRI Nanggala tenggelam dan ke 53 orang Prajurit didalamnya gugur dalam tugas.
Dalam arti kata bahwa 100 hari pertama tugasnya ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bekerja dengan luar biasa baik.
Kalau boleh memberi nilai, maka nilai yang pantas diberikan kepadanya adalah A Plus. Kinerja yang sangat amat baik ini, jangan hanya karena mengejar predikat baik pada program 100 hari pertama saja.
Listyo harus terus mempertahankan dan melanjutkan semua kinerja yang luar biasa baik ini.
Paling tidak, jika do tahun 2022 mendatang yaitu para peringatan 1 tahun bertugas sebagai Kapolri maka kinerja Listyo harus kembali diberi penilaian maka hasilnya harus sama baik, bahkan harus bisa lebih baik lagi.
Jadi, dua ucapan selamat diberikan kepada Jenderal Listyo. Pertama selamat untuk begitu baiknya program 100 hari pertamanya sebagai Kapolri. Dan kedua dalam rangka ulang tahunnya.
Pengabdian tidak mengenal batas ruang dan waktu. Semoga ke depan, Tuhan Yang Maha Pengasih tetap menyertai dan memampukan untuk terus dan terus bekerja yang terbaik bagi bangsa, negara dan rakyat Indonesia.
“Selamat ulang tahun ke-52, Jenderal Listyo”. (Mega Simarmata/rmol.id)
Komentar