SUMEKS.CO, INDRALAYA – Adanya larangan mudik menyambut Hari Raya Idulfitri 1442 H oleh pemerintah, membuat lembaga pendidikan Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya (PPI) mempercepat kepulangan santrinya yang selama ini mondok.
“Memang kebetulan aktivitas kegiatan belajar sudah selesai, yang diakhirnya penutupan Gebyar Ramadhan yang ditutup langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumsel Dr Dr H Mukhlisuddin SH MA Jumat malam 29 April lalu. Dan para santri berangsur-angsur mulai dipulangkan ke kampung halamannya,” kata Kepala Humas PPI Ustadz Feri Heryadi MPd, Ahad (2/5).
Dikatakan Feri, kepulangan para santri khususnya di Sumsel, seperti Pulau jawa dan lainnya, dimulai 1 Mei, lalu yang pulang kampung di wilayah Sumsel pada 2 Mei. “Sedangkan untuk santri yang tinggal Sumsel dan Ogan Ilir pada 3 Mei,” terang Feri.
Para santri yang pulang kampoug memang ada aturan khusus, harus dijemput langsung oleh muhrimnya. Tidak boleh oleh orang lain. “Khusus santriwati yang pulang kampung harus dijemput oleh muhrimnya,” ujarnya.
Selain itu agar perjalanan mereka (Santri) tidak terhambat di perjalanan, mereka diberikan surat pengantar dari Ponpes. “Sebenarnya untuk santri tidak ada larangan untuk pulang kampung oleh pemerintah, tapi kita antisipasi kalau di perjalanan mereka terhambat, makanya kita berikan surat pengantar dari ponpes,” tukasnya. (sid)
Komentar