OKINEWS.CO- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terang-terangan mengungkapkan tidak akan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Alasannya, ideologi yang berbeda.
Menurut Mardani, penolakan PDIP berkoalisi dengan PKS tersebut justru menjadi semangat tersendiri bagi kader untuk bekerja lebih baik ke depannya. “Buat PKS, pernyataan Mas Hasto malah bagus. Kader PKS akan terpacu adrenalinnya untuk memberikan yang terbaik. Dengan sikap kami oposisi yang kokoh, Insya Allah PKS dapat menjadi partai alternatif,” katanya.
Anggota Komisi II DPR ini menuturkan, PKS menyambut Pilpres 2024 bukan dalam pertarungan ideologi. Tetapi untuk kompetisi karya dan gagasan masing-masing partai.
“Kami nikmati kontestasi 2024 tidak dalam kerangka pertarungan ideologis, tapi kompetisi karya dan gagasan dengan ciri khas warna masing-masing,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku partainya memiliki basis yang berbeda dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Sehingga menurut Hasto, sangat sulit partai yang dikepalai oleh Megawati Soekarnoputri tersebut berkoalisi dengan PKS.
“Ya koalisi bagi PDIP kerja sama politik itu basisnya harus ideologi. PDIP berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda. Sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS. Itu saya tegaskan sejak awal,” ujar Hasto dalam diskusi secara virtual di Jakarta, Jumat (28/5).Hasto mengatakan, begitupula dengan Partai Demokrat partai berlogo kepala banteng ini sulit untuk membangun koalisi. Hal itu lantaran ideologi antara PDIP dengan Partai Demokrat berbeda.
“Dengan Demokrat berbeda, basisnya berbeda. (Demokrat) partai elektoral, kami adalah partai ideologi tetapi juga bertumpu pada kekuatan massa. Sehingga kami tegaskan dari DNA-nya berbeda kami dengan Partai Demokrat,” tegasnya.
Oleh sebab itu, dengan ketidakcocokan dari dua partai tersebut, maka dirinya berharap tidak perlu lagi ada pihak-pihak yang berusaha membuat PDIP berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat.(jpg/jawapos)
Komentar