EMPAT LAWANG – OKINEWS.CO – Hingga saat ini bangunan panggung kesenian yang berada di kawasan Pulau Mas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang terbangkalai dan dipenuhi semak belukar.
Padahal bangunan 2018 itu sudah menelan anggaran cukup besar. Namun hingga sekarang belum pernah digunakan sama sekali. Keramik lantai bangunan banyak yang pecah, akses jalan ke lokasi juga sudah tertutup rumput.
“Banyak bangunan di Pulau Mas yang terbengkalai. Salah satunya panggung kesenian itu. Padahal kalau dibangun sesuai rencana, bisa dimanfaatkan muda-mudi untuk berkreasi untuk meningkatkan budaya Empat Lawang,” cetus Imron, warga Tebing Tinggi.
Lanjut Imron, setahu dirinya, setelah selesai dibangun, panggung itu belum pernah sekali pun digunakan. Di sebelah bangunan ada toiletnya, tapi senasib dengan panggung kesenian itu.
“Dulu, bangunan itu tertutup lapak pedagang kaki lima. Jadi tidak begitu terlihat saat kita pertama masuk Pulau Mas. Tapi sekarang sangat jelas terlihat bangunan itu terbengkalai. Kalau bisa dimanfaatkan untuk apa saja,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Empat Lawang Mgs Ahmad Nawawi mengatakan, bangunan tersebut dibangun tahun 2018 dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Anggaran itu dari DAK tahun 2018. Lupa berapa anggarannya. Berkasnya dengan PPK,” kata Nawawi.
Rencana awalnya lanjut Nawawi, di sekeliling akan ditimbun sekitar 1 meter lalu dipasang paving block sebagai lantainya dan dilengkapi fasilitas lainnya. Namun hingga saat ini belum terlaksana.
“Sudah berapa tahun ini anggaran DAK untuk Pariwisata terfokus untuk daerah wisata sesuai KPPN. Jadi untuk yang tidak di KPPN tidak mendapat DAK,” jelasnya
Bangunan kesenian tersebut terlihat terbangkalai. Sebab anggaran untuk kelanjutannya tidak teranggarkan. Kedepan akan diajukan lagi ke Pemerintah Pusat untuk penimbunan dan fasilitas pendukung lainnya.
“Kami akan terus mengajukan untuk anggaran kelanjutan bangunan panggung kesenian tersebut, agar dapat di selesaikan sesuai rencana. Karena di Dinas Pariwisata Empat Lawang juga tidak punya anggaran untuk perawatannya,” tukasnya. (eno)
Komentar