”Saya meminta kepada pemerintah kabupaten (pemkab) untuk mengawasi perusahaan -( PJTKI), Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia yang akan memberangkatkan pekerja ke luar negeri ,”Jelas Ardy kepada, Sumeks.co.
Ardy mengutarakan itu bukan tanpa alasan. Karena anaknya bernama Yati yang berada di champ, pernah demam tinggi, badanya lelah, dan batuknya agak kering. Dia diminta menjemput di sebuah champ di Kenten Palembang. Champ itu memang jauh dari kantor pusat PJTKI yang berada di SKIP, tempat anaknya mendaftar kerja ke luar negeri, tujuan Timur Tengah.
Saat akan menjemput, Ardy sudah merasa curiga akan kondisi anaknya. ”Jangan, jangan ada gejala covid-19,”tambahnya. Kata Ardy, saat menjemput anaknya itu ada puluhan calon TKI yang demam dan dipulangkan dari champ PJTKI tersebut. Mereke berasal dari sejumlah daerah di Sumsel.
Ardy menjemput dengan mengenakan mobil. Saat dalam perjalanan pulang anakanya yang sedang demam itu duduk di jok belakang. Setelah sampai rumah di KM 12 Palembang, anaknya di tempatkan di kamar lantai dua. Kemudian, dia mencari rujukan klinik, atau laboratirum untuk lakukan swab.
Saat mencari laboratorium, atau klinik untuk Swab, Ardy yang merasa sudah berumur memilih naik motor. Dan Yati yang mempunyai gejala demam tinggi itu diminta naik mobil dengan saudaranya.
Sambil dipandu dari motor, dipilihlah Lab Pramita. Karena hasilnya, masih harus menunggu besoknya, Ardy kemudian menuju ke Balai Besar laboratorium Kesehatan Palembang. Karena sudah terlalu sore, hasilnya juga belum bisa diketahui.
Makanya, Ardy mencari informasi dan relasi kawannya. Diputuskanlah, anaknya yang demam itu dibawa ke IGD RSUD Bari Palembang, Rumah Sakit Rujukan Corona Virus Disease (Covid-19). Setetalah dibawa ke RS tersebut, Ardy langsung mendaftarkannya.
Ditempat tersebut, dia ditanya oleh petugas medis, apakah percaya ada covid-19. Tentunya dijawab percaya. Kemudian pasien bernama Yati juga dicek menyeluruh, diagnosis Covid-19. Setelah menunggu di IGD dan menandatangani sejumlah perjanjian, Yati diisolasi di rumah sakit tersebut. ”Alhamdulillah. Saya baru kali pertama ke sini. Tempatnya bagus. Bersih dan nyaman. Dan setelah ditunggu hasilnya memang postif covid-19,”jelas Ardy.
Dia berpesan, jangan panik kalau mempunyai keluarga yang ada tanda tanda covid-19. Seperti demam tinggi, indra perasa dan peciuman hilang, batuknya kayak kering, dan badannya terasa pegal dan lelah. Virus Covid-19 juga bukan aib, jelasnya.
Setelah anaknya di rawat, Ardy tak langsung santai. Dia membersihkan kamar bekas anaknya dan rumahnya dengan cairan – cairan disinfektan, dengan sabun dan membuka pintu dan jendela agar ventilasinya segar. Dan tiga minggu kemudian, anak telah kembali ke rumah dan sehat. ”Tidak jadi keluar ke luar negeri alias batal. Ya, tidak apa – apa yang penting anak saya sehat,”tambahnya.
Dalam sebuah diskusi zoom, Sekda Kota Palembang Ratu Dewa berjanji akan melakukan pengawasan kepada para PJTKI yang akan memberangkatan pekerja keluar negeri . ”Mungkin fasilitas champ yang ada perlu sterilisasi dan ventilasi yang baik,”jelasnya, sambil mengucapkan terimakasih masukannya. (mahmud, sumeks.co-okinews.co)
Komentar