oleh

Lima Dokter Meninggal Dalam Seminggu, IDI Jatim Gelar Doa Bersama

OKINEWS.CO – Sebanyak lima dokter di Jawa Timur meninggal dunia selama seminggu terakhir. Kelimanya meninggal karena terpapar Covid-19. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Jawa Timur menggelar doa dan zikir bersama.

Doa bersama itu untuk mengenang lima orang dokter di Jatim yang gugur akibat Covid-19. Doa bersama dilakukan secara daring pada Jumat (20/8) malam.

Doa dan zikir bersama dihadiri sejumlah dokter di seluruh Jatim melalui video conference. Acara itu dipandu anggota Satgas Covid-19 IDI Jatim Kamal Musthofa.

”Doa kami kirimkan kepada teman sejawat dan guru besar kami yang telah mendahului kami kemarin. Yaitu lima orang sejawat kami dari IDI Jatim karena Covid-19,” kata Kamal ketika dikonfirmasi pada Sabtu (21/8) sore.

Doa dipimpin dokter Hasan, dokter PPDS Bedah Syaraf FK Universitas Airlangga. Dalam kegiatan daring itu, puluhan dokter mengikuti dengan khidmat.

Mereka berdoa supaya kasus Covid-19 di Jatim dan Indonesia segera melandai dan pandemi segera berakhir.

Pada akhir acara, Kamal berharap agar doa bersama itu jadi penghormatan kepada lima dokter yang baru berpulang, sekaligus untuk para dokter-dokter lain yang telah gugur karena Covid-19 dan mendahului mereka pada masa pandemi.

”Kami doakan teman-teman sejawat kami, guru-guru kami, yang terdampak Covid-19 semoga bisa diterima segala amal ibadahnya diampuni segar dosanya dan diberi gelar husnul khotimah,” ucap Kamal.

Ke depannya, lanjut Kamal, IDI Jatim akan melaksanakan doa bersama secara rutin. Zikir bersama secara daring juga direncanakan terus diselenggarakan. Kegiatan itu diharapkan mampu mendoakan supaya pandemi segera berakhir, sekaligus mengirimkan penghormatan pada rekan kerja yang telah berpulang.

Lima dokter yang berpulang adalah  Ratri Paringsih, spesialis penyakit dalam. Ratri berpulang pada 17 Augustus. Kemudian pada 18 Agustus, empat dokter berpulang. Yakni Prof dr Triyono, dokter spesialis radiology consultant; dr Arif Suseno, spesialis penyakit dalam; dr Yudia Supradini, dan dr Moeljanto, spesialis bedah. (rafika/jawapos.com)

Komentar