BALI – OKINEWS.CO – Seorang guru minum baygon karena diduga depresi dengan beban mengajar daring atau online yang terlalu berat.
Guru PNS yang mengajar SMP Negeri 1 Banjarankan, Klungkung, Bali tersebut berinisial I Putu S (57).
Kasus percobaan bunuh diri yang dilakukan I Putu S mendapat perhatian dari Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Klungkung, I Ketut Sujana.
Saat dikonfirmasi terpisah, Sujana membantah jika aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan I Putu S dilatarbelakangi karena beratnya beban mengajar daring.
Sujana menduga I Putu S mencoba mengakhiri hidupnya karena kurangnya perhatian dan komunikasi antar anggota keluarga.
Korban Ajukan Pensiun Dini
Menurut Sujana, I Putu S kerap uring-uringan sejak beberapa hari terakhir. Bahkan dia telah mengajukan pensiun dini.
Sujana mengaku sudah mendatangi sekolah tempat korban mengajar untuk membahas pengajuan pensiun dini.
“Kalau memang gara-gara sistem pembelajaran online, banyak guru akan seperti itu. Kalau dibilang karena gaptek (gagap teknologi) sehingga terbebani, di Klungkung banyak guru gaptek,” ucap Sujana.
“Pembelajaran daring ini sudah berlangsung lebih dari setahun, masak baru seperti ini,” tambah Sujana.
Sujana mengaku sudah memberikan lampu hijau atas pengajuan pensiun dini I Putu S.
Ia berharap I Putu S dapat menenangkan diri sehingga tidak kembali melakukan aksinya.
Apalagi menurutnya, I Putu S memenuhi persyaratan pengajuan pensiun dini.
“Seperti masa kerjanya yang sudah lebih dari 20 tahun. Jadi surat lengkap dan syarat juga sudah lengkap,” tukasnya.
Sebelum diberitakan, oknum guru minum baygon karena diduga depresi akibat beban mengajar daring alias online terlalu berat.
Oknum guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di SMPN 1 Banjarangkan nekat melakukan percobaan diri dengan cara menenggak anti nyamuk, baygon.
Ia nekat melakukan percobaan bunuh diri di depan Objek Wisata Goa Jepang, Jalan Raya Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali, Senin (23/8). (ayu/pra/radarbali)
Komentar