SUMEKS.CO, PALEMBANG – Gubernur Sumsel H Herman Deru terlihat tegar saat menyaksikan anak sulung beliau, Percha Leanpuri dimasukkan ke tempat peristirahatan terakhirnya. Namun, berbeda dengan istri beliau Febrita Lustya, yang nampak beruraikan air mata ketika jenazah anak sulungnya itu hendak diangkat dari keranda jenazah dan dimasukkan ke liang lahat, Jumat (20/8) di Pemakaman Keluarga Gandus Palembang.
Tatapan mata yang kosong, dan raut muka penuh kesedihan dirasakan oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru, ketika melihat anak tercintanya itu hendak dikebumikan. Duduk sambil memeluk cucu dari anak pertama Percha Leanpuri, Deru sesekali meneteskan air mata memandangi muka dari cucu nya itu.
Didampingi istri dan ketiga putri beliau yang duduk berdampingan, Deru sebisa mungkin untuk menguatkan hati sang istri dan mencoba untuk menenangkannya. Saat keranda jenazah tiba di atas liang lahat, Deru tak hentinya memandangi keranda jenazah dari anaknya tersebut.
Namun, saat keranda jenazah mulai dibuka dan Almh Percha Leanpuri diangkat untuk dimasukkan ke liang lahat, Deru langsung memalingkan pandangannya ke arah lain karena tak sanggup untuk menyaksikan anak sulungnya itu ditempatkan ditempat peristirahatannya yang terakhir. Sesekali beliau menengok, kemudian langsung memalingkan pandangannya lagi ke arah tempat lain.
Berbeda dengan Febrita Lustya, Ibunda dari Percha Leanpuri. Beliau terlihat tak hentinya meneteskan air mata ketika melihat jenazah anaknya itu dimasukkan ke liang lahat. Sanak keluarga yang duduk disampingnya berupaya untuk menenangkan beliau. Terlebih lagi disaat Suami dari Percha Leanpuri, Syamsuddin Isaac Suryamanggala naik ke atas liang lahat usai mengadzankan dan mengiqomahkan jenazah Almharhumah.
Usai naik dari liang lahat, Syamsuddin Isaac Suryamanggala langsung memeluk tubuh ibunda mertuanya Febrita Lustya, seketika itu tangis Febrita pecah. Kemudian, Syamsuddin memeluk anak pertamanya itu yang ada di pangkuan ayah mertuanya. Deru, sembari membisikkan sesuatu kepada menantunya mencoba untuk menguatkan.
Usai pemakaman, doa dipimpin oleh ustadz Solihin Hasibuan yang menambah haru suasana. Setelah doa dipanjatkan, Deru menyampaikan beberapa ungkapan di depan semua pelayat yang hadir.
“Selama 35 tahun 55 hari, Allah menitipkan anak kepada kami yang kami beri nama Percha Leanpuri. Beliau sangat patuh kepada kami selaku orang tuanya, taat pada agama. Dimata kami beliau sosok anak yang sempurna tanpa cacat sedikitpun diberikan Allah kepada kami, namun hari ini beliau hari ini kembali menghadap Allah. Doakan kami agar selalu tabah menghadapi semua cobaan ini,” ungkap Deru
Lanjut kata Deru, “Semoga semua kesalahan dan kekhilafan beliau ketika berada didunia, agar segera dimaafkan dan diampuni oleh Allah dengan sebesar besarnya ampunan,” tutupnya. (edy)
Komentar