oleh

Dampak Karhutla Meluas Kabut Asap Menghantui Warga, Titik Api di Sumsel Didominasi Kebakaran di OKI

OKINEWS.CO – Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) luas lahan yang terbakar di Sumsel selama Januari hingga Juli 2023 mencapai 81.178 Hektar (ha), dimana 874 ha diantaranya didominasi kebakaran di Kabupaten OKI.

Sementara itu dampak Karhutla meluas kabut asap pekat mulai terjadi di malam hari dan berangsur menipis di pagi hari mengantui Kabupaten OKI, akibatnya sebagian warga mulai mengeluhkan kondisi kesehatan seperti mata perih hingga menganggu pernafasan.

Warni (46) warga mesuji mengaku, sudah sejak seminggu ini kondisi lingkungan rumah sering berkabut asap saat pagi hari, sehingga cukup sulit beraktifitas karena jarak pandang terganggu.

“Tidak hanya itu jika menjelang malam pasti nafas terasa sesak, seperti ada yang sedang membakar sampah ternyata bukan, namun setelah dipastikan keluar melihat kondisi diluar ternyata asap sudah mengelilingi hingga masuk rumah,” terangnya.

Sambungnya, kami ada anak anak kecil di rumah kasihan mereka jika terdampak asap, pastinya akan berdampak pada kondisi kesehatan mereka.

“Berharap pihak terkait lebih serius mengantisipasi kebakaran di OKI,” harapnya.

Dampak asap Karhutla juga dirasa sejumlah warga lainnya di Kabupaten OKI.

“Kita sudah melaporkan hal ini ke Kepala Badan Penaggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten OKI, melalui pesan singkat WhatsApp,  namun sayang no kontaknya sudah tidak aktif lagi,” ujar salah satu warga Kelurahan Magun Jaya Kecamatan Kayuagung, Jumat (01/09).

Menurutnya, kerena tidak bisa menghubungi Kepala BPBD OKI,  dirinya melaporkan hal ini kepada Kepala Bidang (Kabid) yang membidangi hal ini, tapi sama saja, pesan masuk tapi sampai saat ini tidak ada tanggapan dari Kabidnya.

“Saya juga sudah lapor ke Kabid yang membidangi hal ini, tapi sampai saat ini tidak ada tanggapan. Seolah-olah hal ini dibiarkan begitu saja, tanpa ada tindak lanjut,” ujarnya.

Lanjutnya, semua sudah tau kalau kasus penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten OKI saat ini sudah masuk ke tahap tanggap darurat bukan siaga lagi. Artinya, hal ini sudah menghawatirkan.

“Jadi kami mohon kepada pihak yang berwenang untuk sigap dalam menangani hal ini,” katanya.

Terpisah Warga SP 4 Embacang Permai Elvis mengatakan, kebakaran hutan dan lahan semakin meluas musim kemarau tahun ini, api juga telah merambat hingga perkebunan warga.

“Tidak hanya berdampak kepada lingkungan karena asap pekat, tapi hasil pertanian warga juga terancam gagal panen bahkan sebagian pohon sawit dan tanaman warga lainnya ada yang sudah hangus terbakar, berharap pemerintah segera mengatasinya secepat mungkin jangan sampai meluas,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera Ferdian Kristianto mengatakan dalam tiga hari terakhir, tim Manggala Agni dikerahkan memadamkan api di OI dan OKI. Pihaknya berkoordinasi dengan tim patroli udara untuk menyisir wilayah yang terbakar.

“Informasi dari tim patroli udara menjadi informasi awal untuk menentukan tim yang diturunkan pemadaman,” jelas dia.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas lahan yang terbakar di Sumsel selama Januari-Juli 2023 mencapa8 1.178 Hektare (Ha), dimana 874 Ha diantaranya didominasi kebakaran di OKI

“Kebakaran sudah terjadi di lahan gambut yang jika terbakar akan lebih sulit dipadamkan,” pungkasnya dilansir berbagai sumber.(ad02)

Komentar