oleh

Celana Cingkrang Dipandang Negatif, Gus Nadir Murka: Radikal Radikul Bukan Soal Pakaian

OKINEWS.CO- Cendekiawan Nahdatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir menyayangkan sekelompok orang yang memandang negatif terhadap cara berpakaian kaum muslimin. Misalnya, gamis, jilbab, cadar dan celana cingkrang.

Narasi yang melekat pada cara berpakaian itu adalah radikalis bahkan teroris. Kata Gus Nadir, penampilan bukan ukuran seseorang menjadi radikal.

“Radikal-radikul itu bukan soal pakaian. Yang pakai cadar, gamis atau celana cingkrang atau jilbab syar’i tidak lantas membuat mereka otomatis jadi radikal, taliban, kadrun atau apapun labelnya,” kata Gus Nadir di Twitter-nya, Senin (21/6).

Gus Nadir menilai, isu dan tuduhan radikal terhadap cara berpakaian merupakan cara-cara pemecah bela persatuan.

“Repot kalau soal ginian aja gak paham-paham dan terus mainkan isu memecah belah bangsa,” katanya.

Tidak jelas siapa yang dimaksud Gus Nadir. Namun pembahasan soal gamis dan celana cingkrang kembali heboh. Hal itu setelah pegiat media sosial, Eko Kuntadhi memprotes film animasi Nussa yang dianggapnya mempromosikan ajaran radikal.

Adapun film kategori keluarga ini akan tayang perdana di 25th Bucheon International Fantastic Film Festival atau BIFAN 2021 yang berlangsung di Korea Selatan pada Juli mendatang.

Eko Kunadhi menuding film yang disutradari oleh Angga Sasongko itu mempromosikan budaya timur tengah. Salah satunya tentang pakaian yang dikenakan oleh karakter Nussa.

Eko menilai, film itu tidak mempromosikan budaya dan adat Indonesia. Dia bahkan menuding film itu mempromosikan radikalisme dan Taliban. Sebab dia melihat pakaian yaang dikenakan oleh karakter Nussa dan Rara yang berpenampilan islami.

Karakter Nussa mengenakan peci, celana cingkrang dan gamis. Sementara Rara mengenakan jilbab. Eko Kuntadhi menilai, cara berpakaian itu mempromosikan budaya timur tengah. (dal/fin). 

Komentar