OKINEWS.CO- Anggota DPD RI Tamsil Linrung mengaku tidak setuju dengan usulan Presiden Jokowi ke DPR agar intelektual muda NU, Zuhairi Misrawi diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi.
Sebab Tamsil Linrung menilai, Zuhairi Misrawi kerap mencaci maki Arab Saudi. Bahkan dia pernah mengusulkan agar Ibadah Haji ditiadakan karena menghambur-hamburka uang.
“Pernyataan-pernyataannya termasuk apa saja yang dianyatakan tentang Arab Saudi termasuk pendapatnya (Zuhairi Misrawi ) tentang umroh: umroh itu sesuatu yang menghamburkan uang. Membantu meningkatkan devisa Arab saudi, dan kita hanya dikadali oleh Arab Saudi. Karena itu, dia menyampaikan kita tak perlu umroh, kalau mau cukup ziara kubur dan berdoa di sana dengan membaca surah Yasin,” kata Tamsil lewat videonya, dikutip Selasa (22/6).
Tamsil Linrung mulanya, diwawancara oleh Hersubeno Arief dalam kanal Hersubeno Point. Pada kesempatan itu, dia tidak menyebut secara gamblang nama yang diusulkan oleh Presiden Jokowi itu, sehingga publik menduga, maksud Tamsil Linrung adalah Agus Maftuh Abegebriel. Dia pun mengklarifiksinya.
“Yang saya maksudkan bukan Pak Agus Maftuh. Tapi adalah satu nama, beberapa bulan yang lalu, Presiden pernah mengirim ke DPR nama tersebut untuk ditempatkan sebagai Duta Besar di Arab Saudi. Yakni namanya Zuhairi Misrawi,” katanya.
Dia menilai, pemerintah tidak sensitif memilih orang untuk ditempatkan sebagai Dubes di Arab Saudi. Sebab Zuhairi Misrawi kerap mengeluatkan narasi kebencian terhadap Arab Saudi.
“Menempatkan Duta besar yang sering mencaci maki Arab Saudi bahkan menyebut Arab Saudi sebagai negara biadab, itu tentu sesuatu yang sangat keliru,” ungkapnya.
Nah orang seperti ini yang mau ditempatkan sebagai Duta Besar dan diharapkan dia akan melakukan negosiasi untuk meningkatkan kuota haji. Saya kira ini betul-betul tidak sensitif,” pungkasnya.
Nama Zuhairi Misrawi sempat muncul dalam beberapa nama yang diusulkan menjadi Duta Besar di sejumlah negara. Zuhairi Misrawi disulkan jadi Dubes untuk Arab Saudi.
Publik sempat memprotes nama Zuhairi Misrawi. Sebab, jejak digitalnya telah diketahui berisi pandangan-pandangannya terhadap umrah dan Arab Saudi.
Pernyataanya yang sempat membuat gaduh berbunyi: “Di kampung kalau mau berdoa cukup baca Yasin atau ziarah kubur. Sekarang harus ke Mekkah dengan biaya tinggi. Beragama jadi mahal. Padahal kalau kita umrah berarti kita menyumbang devisa bagi Arab Saudi.”
Menko Polhukam Mahfud MD pernah merasa kesal dengan pernyataan Zuhairi Misrawi itu. Dia pun membandingkan dengan wisata ke luar negeri.
”Banyak orang yang berwisata ke Eropa, Australia, Amerika dan negara lain sekadar wisata. Masak orang berwisata umrah diejek? Keblinger toh. Genit.” tulis Mahfud MD. (dal/fin)
Komentar