MURATARA – Bupati Kabupaten Muratara H Devi Suhartoni, meminta masyarakat khususnya keluarga pasien yang hendak mendapatkan pelayanan kesehatan, agar tertib aturan.
Pasalnya tidak jarang petugas medis di sejumlah pusat pelayanan kesehatan di Muratara, menerima perlakuan kasar dari keluarga pasien yang tidak mau menaati Tartib di fasiltas pelayanan kesehatan.
Dimaki-maki, dipukul, ditampar, dibanting, bahkan diancam Sajam. Mungkin begitulah kondisi petugas yang menjalankan pelayanan medis di daerah Kabupaten Muratara.
Semua insiden itu pernah terjadi di wilayah ini, guna memaksimalkan pelayanan kesehatan pemerintah di kabupaten Muratara meminta petugas medis agar bisa melayani dengan hati.
Namun Pemerintah Daerah juga mengecam aksi ‘barbar’ tindakan kasar yang dilakukan oknum keluarga pasien terhadap petugas medis.
“Berdasarkan Rapat Kerja dengan para dokter Rumah Sakit dan Puskes, ada beberapa hal mereka meminta. Adanya sosialisasi mengenai ketertiban pasien dan keluarga pasien ketika ke rumah sakit,” kata Bupati Muratara, Selasa (14/9).
Dari laporan para petugas medis itu, H Devi Suhrtoni menyerap sejumlah keluhan. Seperti sering kali keluarga pasien marah-marah ketika ada pelarangan ikut masuk ruangan pemeriksaan.
Keluarga pasien sering memaksa ikut masuk ruangan yang tidak boleh masuk karena penyakit menular, dan keluarga pasien sering ikut menunggu di IGD.
Keluarga pasien sering parkir sembarangan, keluarga pasien sering tidur di ruang tertentu dan dianggap mengganggu, jam besuk dilarang namun keluarga pasien tetap ngotot ingin membesuk. Berkata-kata kasar terhadap perawat dan dokter, serta membuang sampah sembarangan jika ditegur mereka marah.
“Kita ingin berubah dan kita ingin tertib disiplin, maka para pengunjung rumah sakit harus patuhi aturan rumah sakit. Kita sedang berbenah akan pelayanan, fasilitas dan keramah-tamahan. Tolong semua tertib dan patuhi serta hargai para dokter dan tenaga kesehatan,” pintanya.
Bupati Muratara menegaskan, secara langsung sudah mengintruksikan seluruh petugas medis agar melakukan pelayanan prima yang ramah, sopan, nyaman dan aman.
“Untuk kemajuan bersama harus didukung oleh semua pihak termasuk masyarakat di Muratara,” bebernya.
Sementara itu, Direktur RSUD Rupit dr Ladona yang mengungkapkan, pihaknya memiliki target untuk melakukan pembenahan pelayanan RSUD Rupit yang saat ini berstatus tipe D menjdi tipe C.
Untuk persiapan itu tentunya memerlukan proses dan waktu, karena mereka harus menyiapkan SDM khususnya tenaga spesialis di 5 pelayanan besar.
Namun saat ini mereka akan fokus terhadap pembenahan sistem pelayanan.
“Bupati menekankan khususnya pembenahan pelayanan agar lebih bagus, ramah, aman, nyaman dan adanya peningkatan SDM Nakes,” ungkapnya.
Pihaknya juga menargetkan, kenaikan akreditasi status RSUD dari tipe D ke tipe C hingga 2023 mendatang.(cj13)
Komentar